Rabu, 21 Desember 2016

Inseminasi dengan dr. Caroline Tirtajasa, SpOG (K)

Halo.. 
Saya mau sharing pengalaman pribadi saya berkaitan dengan inseminasi.
Saya Desember 2016 ini sudah menikah 3 tahun 2 bulan dan belum juga dikaruniahi anak..
Umur saya 27 thn di 2016 ini. Ya.. saya menikah umur 24, masih muda ya.. 😁😁

Kenapa akhirnya saya memutuskan inseminasi?

Ya, karena saya rasa sudah cukup 3 tahun lama nya, dan puji Tuhan sudah ada dana nya untuk program insem..

Sempat juga promil ke berbagai macam dokter, cuma yaa bisa dibilang anget-anget t*i ayam.. hahaha...Ya. Anget-anget t*i ayam karena emang masih setengah2, baru jalan 1-2 bulan gak berhasil2, akhirnya berhenti.. trus ganti dokter lagi. begitu terus sampai akhirnya di 2016 saya sadar, udah mulai tua juga nih.. 😀

Teringatlah saya pada cerita tante saya tentang kedua anaknya yang "tercipta" dengan bantuan inseminasi. Beliau bilang ya gak ada salahnya dicoba insem, mana tau memang harus dibantu dengan insem... yowes.. diskusi sama suami, dia juga setuju, malahan ide ini sebenarnya dari dia juga datangnya.. 😍😍

Memilih dokter

Saya mempercayakan dr. Caroline Tirtajasa, SpOG (K) di RS Omni Pulomas.
Awal mula tau dokter Caroline ini dari orang tua saya kurang lebih 1,5 tahun lalu, mereka baca tentang dr. Caroline melalui majalah Media Kawasan atau Info Gading (saya lupa.. hehe) trus mereka kirim foto halamannya. Saya lihat dan yaudah berlalu gitu aja..
Ya waktu itu saya pikir ah baru juga 1,5 th nikah, dan masih muda juga.. nikmatin hidup dulu aja.

Saya googling tentang dr Caroline dan akhirnya mencari tau jadwal dokter, yang bisa dilihat di website RS Omni Pulomas

Dan langsung saja ya,..


Konsultasi ke-1 - 18 November 2016

Saya daftar dahulu via telepon, dan katanya untuk nomor antrian tetap sesuai kedatangan. Jadi telp itu untuk sekedar mendapat slot kali ya..
Nomor Omni = 021 2977 9999   buat kalo ada yang berminat ke RS Omni Pulomas

Datanglah saya dengan membawa semua hasil tes yang pernah saya jalani, :
1. Hasil HSG (September 2014)
2. Hasil cek sperma suami (Maret 2016)
3. Hasil LLETZ (pada bulan September 2016 saya baru selesai melalukan operasi kecil LLETZ, nanti cerita di halaman lain ya). Kalau yang mau tau tentang LLETZ, bisa dicek disini 

Lalu dokter tanya kapan Haid pertama, H1 saya tanggal 12 November, yang artinya sekarang ini H7.  Dr Caroline lalu membuat surat referensi untuk saya melakukan cek ulang untuk HSG dan beberapa tes hormon di Lab Pramita Matraman. Untuk suami, terserah mau cek lagi boleh, atau engga juga boleh. Karena hasil cek sperma Maret 2016 masih oke hasilnya.

Dr Caroline meresepkan obat juga untuk proses HSG. Obatnya ada antibiotik diminum sehari sebelum HSG sampai habis, dan obat 1 lagi dimasukan via fantat 👀👀 1 jam sebelum berangkat ke Lab.

Dr Caroline memberi resep vitamin juga untuk diminum saya dan suami,yaitu :
- Tonicard 15.530/caps
- Eturol  5.197/caps
- Fetavita 7.712/caps

Ketiga macam vitamin ini bisa dibeli dari distributornya yang bernama Pak Dedi.

ketiga Vitamin ini saya beli untuk 1 bulan dulu, senilai Rp 1,705,000 (masing2 60 kapsul)

Total yang saya keluarkan untuk kontrol pertama ini adalah Rp 799.617,- (biaya dokter, USG transvaginal, dan obat persiapan HSG)

Cek HSG di Lab Pramita Matraman - 19 November 2016
Kalau kesini datengnya pagi ya sodara2 karena rame banget.. saya nunggu 2 jam mulai dari datang sampai bisa di proses.
Dan di telp dulu ya ke Lab nya trus daftar. Nanti ditanya kapan H1 nya, karena HSG hanya bisa dilakukan H7-H9 dengan syarat belum berhubungan sejak haid terakhir selesai ya.

Untungnya saya sudah pernah HSG dan sudah feeling kalau kontrol ke dokter, kayaknya bakal diminta tes HSG ulang. 
Hasil HSG bisa ditunggu dihari yang sama, sore baru selesai. Tapi karena saya ada keperluan yang jauh dari Lab Pramita, jadi saya memutuskan untuk dikirim via Gojek hasilnya. (kita yang pesen gojeknya ya)

Untuk tes HSG dan cek hormon ini total yang dikeluarkan adalah Rp 3,580,000 dengan rincian:
- CA-125                        Rp 662,000
- LH                               Rp 378,000
- FSH                             Rp  383,000
- Prolaktin                      Rp 368,000
- Anti Mulerien Hormon  Rp 693,000
- HSG                             Rp1,096,000


Konsultasi ke-2 - 22 November 2016
Konsul ke-2 ini saya datang membawa hasil lab, dan kata dokter tumor marker CA-125 saya agak tinggi karena ada endometriosis, tetapi gapapa kan sudah dikasih vitamin. dan dokter bilang biasa dia program alami dulu 3 bulan, kalau belum berhasil naik tingkat ke program inseminasi, dan kalau sudah 3x gagal inseminasi *amit2 , lanjut ke program Bayi Tabung.

Lalu saya dan suami bilang ke dokternya bahwa kami mau langsung ke program inseminasi saja. dan dokter pun meresepkan obat Genoclom yang diminum H3 mens berikutnya. Lalu diresepkan juga obat suntik Gonal F-300 yang mulai disuntikan di H6-H9 .
Obat suntik ini bisa dibeli melalui distributornya (info dari dokter) bernama Pak Ronald.
Dari Pak Ronald ini saya beli obat suntik Gonal F-300 dan Ovidrel.

Kedua obat suntik ini kita lakukan sendiri dirumah. Gampang kok :)
Saya suntik sendiri, suami malah serem liatnya 😉
Kalau mau disuntikin juga bisa sih, cuma kan males ya ke RS hanya untuk suntik. Apalagi suntik ini dilakukan selama 4 hari di jam yang sama.
Jadi misal H6 suntik jam 8 malam, H7-H9 juga disuntik pada jam yang sama.

Untuk suntik Gonal ini saya diberi dosis 75 IU sekali suntik.

Untuk Ovidrel , suntikan ini nanti akan di infokan oleh dokter pada saat menjelang proses inseminasi.

Harga Gonal F-300 = Rp 2,290,000
Harga Ovidrel = Rp 685,000

Dokter menjadwalkan saya datang konsul ketika H11.

Konsultasi kedua ini biayanya Rp 592,300


Konsultasi ke-3 - H10 - 17 Desember 2016
Karena H11 saya jatuh dihari Minggu, dokter Caroline tidak praktek, maka dokter bilang datang saja saat H10. Oh iya, dr Caroline juga memberikan nomor WA untuk dapat dihubungi ketika ada hal urgent (bukan untuk free consultation ya.. 😉)

Saya pun di USG transV untuk dilihat apakah sel telurnya ada dan sudah membesar.
Ternyata di H10 sel telur saya memang banyak , tetapi masih kecil2. Kata dokter, dosis yang kemarin diberikan ternyata tidak cukup untuk merangsang sel telur saya agar tumbuh besar. Ukuran sel telur yang paling besar saat itu masih 1,3cm. 
Agak gimana gitu sih, cuma saya yakin nanti beberapa hari lagi pasti tumbuh sesuai yang dibutuhkan untuk pembuahan (minimal 1,8 cm).

Dokter pun menyuruh untuk konsul lagi di H13 untuk melihat perkembangan sel telurnya. Jika sel telurnya ada minimal 1 yang besar, inseminasi pun dapat dilakukan.

Konsultasi ke-3 ini biaya nya Rp 615,299

Saya sudah beli lagi ketiga macam vitamin (Eturol, Tonicard, Fetavita) senilai Rp 1,705,000

Konsultasi ke-4 - H13 - 20 Desember 2016
Kembali di USG transV, lalu kata dokter sudah ada 1 sel telur yang ukurannya 1,6cm. ada lagi 1,5cm. Dokter bilang minimal 1 saja juga sudah bisa insem.
Dan menurut dokter Kamis nanti sel telurnya sudah makin besar2, sehingga kalau mau dilakukan insem, bisa hari Sabtu, 24 Desember 2016.

Saya berdiskusi sebentar dengan suami, dan akhirnya kami memutuskan boleh deh dicoba aja insem nya..

Dokter pun menyuruh kami datang lagi untuk insem nanti di hari Sabtu. Dan saya harus menyuntikkan Ovidrel hari Kamis, 22 Desember 2016 jam 20.00.

Suami diminta sudah berada di RS jam 6 pagi untuk bisa di cuci sperma nya.
Saya diminta sudah standby di RS jam 9 pagi untuk inseminasi.
Dokter juga meresepkan Utrogestan 200mg sebagai penguat kandungan yang bisa dibeli dari Bpk Yudi (referensi dari dokter). Saya kira seperti obat2 sebelumnya bisa dapat dibawah HET, ternyata harganya HET (Harga Ecerab Tertinggi). Dan kena ongkir juga. 

Utrogestan 200mg Rp 660,000

Konsultasi ke-4 ini biaya nya Rp 615,299

Hari H Inseminasi - H17 - 24 Desember 2016
Tibalah hari H , subuh2 suami saya sudah bangun dan sampai di omni sekitar jam 6 pagi untuk menyetor sperma (buat di cuci) . Lalu suami pulang lagi. Karena saya gak ikut, masih asik di tempat tidur.. haha 😁
Suster menginfokan ke suami, kalau 1 jam setelah menyerahkan sperma tadi di telp, maka ada yang gak beres dengan sperma nya. Thanks God.. gak ada bunyi telpon 👏🏻👏🏻

Jam 9 pun kami sudah sampai di RS Omni, langsung ke Delivery Room. Dan susternya bilang kalau sperma nya masih dalam inkubator, sekitar jam 10 baru siap.
🤤🤤 tau gitu kan saya masih bisa bobo lamaan di rumah.. yaa akhirnya kita cari2 makan deket pulomas, dan ketemu lah Bakmi Siantar Pulomas (mengandung ibab ya sodara sodara 🐽)

Jam 10 kami sudah sampai lg di RS Omni. Langsung ke Delivery Room. Suami gak boleh ikut selama tindakan..
Nunggu dokter Caroline, lumayan lama sampai saya ketiduran di tempat tidur nya.. 😴😴 
Lalu ada suster masuk yang mengkonfirmasi nama suami saya, untuk di cocokan dgn nama di tabung sperma. Setelah dokter masuk, pengerjaannya gak berasa sakit gimana ya.. sempet serem dan doa terus dalam hati semoga gak sakit. Dan 5 menit pun selesai.. cuma di masukin cocor bebek, trus di bersihin kayaknya. Setelah itu dimasukkan selang kateter, dan dokter pun menyuntikkan sperma dari tabung tadi.
Lalu.. kasurnya dimiringkan posisi nya sehingga posisi kepala lebih rendah dari kaki. Saya tiduran dalam posisi seperti ini selama 1 jam, dan suami sudah diperbolehkan untuk nemenin.

Dokter Caroline bilang berdoa ya, dan tetap hubungan suami-istri 2 hari sekali mulai besok. Obat utrogestan dimasukan melalui dubur mulai besok jam 9 pagi, setiap 12 jam. Kenapa lewat dubur? Karena kalau lewat oral, efek sampingnya ngantuk berat.. 

Oh iya saya diresepkan salep dan antibiotik untuk bisul saya.. Ya. BISUL. 😭😭 ada bisul di selangkangan kiri. 
Saya diresepkan salep Garamycin dan antibiotik Renator 500mg. Total untuk kedua obat ini Rp 231,029. Ada adaa aja bisul dateng disaat seperti ini.. 

Total biaya hari H ini adalah Rp 3,092,029 dengan rincian:
- Adm 35,000
- paket inseminasi 2,825,000
- obat2an bisul 231,029 (ini exception.. 😅)

Ya kita tunggu hasilnya 2 minggu lagi.. 
Semoga berhasil di inseminasi pertama ini 🙏🏻🙏🏻

Kalau ada yang ingin tanya2, tulis di comment aja yaa... 👋🏻👋🏻 Sampai ketemu di blog saya berikutnya 😁😁